Magda Lena

Kita sibuk, tapi bosan. Kita penuh, tapi hampa. Kita terhubungkan, tapi lebih kesepian dari yang sudah-sudah. Hidup diisi dengan banyak kegiatan lebih dari yang sudah-sudah. Hidup diisi dengan banyak kegiatan lebih daripada yang kita mungkin kira, tapi di akhir hari kita sering merasa hampa. Kita punya harta, mobil, rumah, pakaian, gadget, mainan- lebih banyak daripada generasi mana pun dalam sejarah, tapi kita mendambakan lebih. Secara online, kita lebih terhubungkan dari yang sudah-sudah, tapi kita sering merasa lebih sendirian daripada yang dapat kita lukiskan. Kita tahu Allah meniatkan kita mempunyai sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih. Tapi kita tidak yakin bagaimana cara menemukannya … Alasannya adalah karena kita diciptakan untuk lebih- sesuatu yang lebih lagi. Kita diciptakan bukan untuk bumi melainkan untuk kekekalan. Kita diciptakan bukan untuk disukai melainkan memperlihatkan kasih. Kita diciptakan bukan untuk menarik perhatian pada di...

Menjadi diri sendiri di tengah dunia yang selalu menginginkan sosok orang lain bukanlah hal yang mudah Tapi akan lebih sulit dan membebankan untuk menjadi orang lain di dunia yang tiada pernah puasnya Sadarlah bahwa dalam segala hal yang sudah dilakukan terbaik menurutmu, akan ada orang yang masih tetap merasa itu kurang Bahkan jika kamu sudah dalam keadaan tak mampu melangkah dan begitu terluka, tentu masih ada yang mengatakan bahwa itu karna kamu lemah Tak selamanya akan ada orang yang menerimamu apa adanya dalam segala waktu Mereka juga punya masalah, punya kondisi yang dapat membuat mereka berubah Ya mungkin itu menakutkan, tapi itulah kenyataannya Tak ada yang mungkin bisa berubah Karna kita masih di dunia Jadi jangan berlelah berubah untuk dunia yang terus berubah kemauannya Jangan menjadi yang terbaik hanya demi menyenangkan orang orang yang bisa saja berubah kesenangan hatinya sewaktu waktu Jangan bilang bahwa mereka bisa menerima mu apa adanya dan berbeda dari yang ...

Kesendirian selalu mengajarkan banyak hal Mulanya, ia mengajarkan bahwa kita bukanlah Tuhan yang mampu melakukan segala sesuatu sendiri Dari sana, ia mengajarkan bahwa sosialisasi dengan manusia lainnya tentu juga penting Berlanjut, ia juga mengajar bahwa tak kepada semua orang kita dapat percaya Kita bisa saja dipertemukan dengan mereka yang melukai Supaya kita tahu, siapa yang dengan kesungguhan mengasihi kita Dalam kesendirian, kita dibuat mengenali siapa diri kita Mulanya, ia membuat kita kehilangan rasa percaya pada orang terdekat Memandang kesalahan dan termakan ego Kita kemudian mulai buta, berpikir bahwa tak ada yang sempurna Kita tahu tak ada yang tak sempurna Tapi entah mengapa tanpa lelah kita terus menuntut kesempurnaan pada mereka yang tak sempurna Sebenarnya apa yang terjadi? Lingkungan, kondisi, atau hati kita yang sudah terlalu dingin Otak kita yang terlalu kaku Ekspektasi kita yang berlari terlalu jauh dari realita Tapi, apakah seharusnya kita terus d...

Bisa saja itu rasa iri Bisa saja itu rasa cemburu Rasanya sulit untuk mengungkapkannya Bahwa betapa bahagia hidup ini Selalu ada alasan untuk melihat keindahan dalam hidup orang lain Jijik aku jijik dengan perasaan itu Semua keluhan dan rasa tak bersyukur itu Tapi mengapa sulit menghilangkannya Entah mengapa ia sering berubah Menyelundup menjadi egois yang tinggi Kemarahan yang sering keluar tanpa disadari Rasa kurang percaya diri Ketidakmampuan beradaptasi Ketakutan bahwa semua orang tak dapat dipercaya Niat terselubung dari orang orang yang berlaku baik Seakan dunia ini tiada kebaikan di dalamnya Tapi nyatanya, semua bermula dari keinginan itu Keinginan untuk merasakan dan menjadi orang lain Yang dirasa lebih baik Yang dirasa lebih menarik Yang dirasa lebih beruntung Meski tak selamanya begitu Karna sebuah keindahan, memiliki luka sendiri di dalamnya

Tetapi itu yang sering kali terjadi Kita tahu bahwa sesuatu itu salah Tapi kita memilih meneruskannya Karna merasa tak ada pilihan lain Selain melanjutkan apa yang sudah pernah kita pilih Meski sebenarnya, kita punya kesempatan berlari Karna jelas kita tahu itu salah Dan bahwa hati kecil kita mengakui kesalahan itu Namun.. Sebaliknya dari berbalik, kita justru memilih berjalan di atas serpihan kaca Berdarah darah dalam luka yang makin mendalam Merintih, menangis dan bilang seakan tak punya pilihan Tapi kita bisa memilih, untuk berhenti, untuk berpikir, untuk berputar balik Hanya saja, kadang kita lebih menyukai untuk berada dalam kesulitan Mungkin, karna itu membuat kita terasa lebih hidup...

Perjalanan baru yang tidak mudah Harus ada lagi yang baru untuk dipelajari Hidup memang bukan tentang sesuatu yang datar Selalu ada gejolak dan pengalaman baru Kadang, waktu memulai menemukan pergolakan Ketika batin yang ingin tenang diserang dengan masalah Sehingga mulai lagi bertanya apa jalan ini tepat Tapi syukur karna terang itu tak pernah pergi Nyatanya tiang awan dan api itu setia Menuntun ke jalan yang datang kepadaNya Meski memang tak mudah Belajar mengimani bahwa bukan karna Ia tak menyertai Tapi mengingat bahwa dalam kelemahan justru kuasa Allah yang sempurna Dan ketika berserah, Allah turun tangan Jika dengan demikian menemukan pengalaman bersama Allah Mengapa menolak sakit yang sementara itu? Sebab yang kelihatan sekarang ini, mengerjakan untuk sesuatu yang tidak kelihatan di depan sana Mari beriman...

Ada banyak kekecewaan yang menuntun kepada keinginan untuk pergi Meninggalkan sesuatu yang terasa semu dan seakan tidak berjalan Merasa lelah dan seolah tiada harapan Bahkan suatu jalan yang baik ternyata mampu menjerumuskan dalam kesalahan yang makin dalam Ini soal apa yang Tuhan mau dan bukan sekedar soal apa yang baik Sebelumnya, kupikir aku sanggup melakukan semuanya sendiri Sesuai aturan dan kemauan aku Tidak peduli dengan kata mereka yang mengasihi Aku terus berjalan maju dengan ambisiku Berharap bahwa semuanya akan baik baik saja Tapi semuanya hampa Aku pergi dengan ragaku, tapi tidak dengan hatiku Karna aku berjalan tanpaNya dan semua yang berjalan tanpaNya, tentu terasa kosong Aku sadar bahwa kemarin hanya ingin berlari Berlari dari sebuah kewajiban Untuk mengasihi orang orang terdekat Ya, aku berlari dari semua kenyataan Dengan harapan bahwa aku menemukan jalan untuk membangkitkan citra diriku Aku merasa bahwa kebaikan bisa mengisi kekosongan ini Tapi nya...

Banyak perkara seolah membuat Allah terlihat begitu jauh Di balik awan yang begitu tebal, kadang wajahNya menjadi serasa tak ada Namun ternyata itulah pembodohan yang utama Allah tetap ada Meski kadang terlihat seolah tak ada Ia masih tetap ada, meski kadang seperti tak ada Aku yang sering manyun dan cemberut Seperti seakan akan berharap dengan demikian dapat membujuk Allah Tapi sekarang aku sadar Bahwa dalam masalah yang terjadi Aku harus makin mendekat pada Allah Menggunakan karunia iman yang selama ini ia berikan padaku Jadi bukan merajuk Aku justru harus tegak berdiri Yakin bahwa jika Allah di pihakku Tak ada yang dapat melawan Betapa menyenangkan memiliki Allah Yang senantiasa sanggup menjadi jawaban dan penenang Tuhan, aku sadar bahwa beberapa waktu ini Aku sering dalam masa kelam bertanya Engkau ada dimana? Atau apa Engkau tak peduli dengan apa yang terjadi Tapi kemudian aku melupakan kebaikanMu KasihMu yang sudah nyata menjaga aku se...

Aku hampir putus asa Hampir ingin menyerah ketika semua angin membawa pasir itu terbang menuju lapisan terdalam mataku Rasanya tak sanggup lagi membuka mata Terlalu pedih dan hanya ingin menangis Mengapa bisa sampai di tempat ini? Aku terus bertanya dan bertanya Namnun tak kunjung ku temui jawaban Aku kemudian berlari ke tempat yang sebelumnya Aku pergi paling tidak untuk bisa mendapat udara yang lebih segar Tapi nyatanya sama saja Aku masih terus diliputi debu Bahkan melilit sampai aku tertutupi Ya, seperti dibakar hidup hidup Aku tak lagi bernafas Karna semua usaha sudah habis Tapi kemudian Suara yang menenangkan itu datang Yang selalu menguatkanku kala aku dalam kesesakan Aku mulai memandang dengan sedikit pengharapan Ya, mengapa engkau tertekan hai jiwaku? Berharaplah kepadaNya, sebab Ia akan menjadi Penolongmu Mungkin yang selalu menggelisahkan bukanlah sebuah masalah yang berat Tapi menurunnya kepercayaan terhadap Allah yang sesungguhnya sanggup melakukan se...

Aku menunduk malu Sekarang tiba saatnya mengakui betapa aku lemah Mengakui bahwa aku tak setinggi yang aku bayangkan Dan menyadari bahwa cita citaku masih jauh tinggi disana Terlalu sulit diraih dan dicapai Aku ingin kembali Pada masa dimana memenuhi inginku hanya tinggal berteriak Tapi ternyata aku sudah melangkah jauh Waktu membawaku ke tempat ini Dimana aku harus berhenti mengadu Berhenti meratap dan manja Aku harus bisa Berdiri di atas kakiku sendiri

Abu abu Warna yang selalu aku benci Selalu aku hindari Dan ternyata benar Hanya bisa mengikatku dengan erat Tanpa memberi kenyamanan untuk tinggal Aku benci abu abu Tapi entah mengapa kemudian memilihnya Tak juga jera Seolah yakin dan sanggup Menahan semuanya Kau pikir kamu ini wonder woman Yang mampu tanggung beban bahkan ketika bahumu telah patah? Dan ketika kamu terjatuh Mengapa tak cukup sadar bahwa butuh bantuan? Mengapa tetap enggan menyadari kerapuhanmu Mengapa masih ingin berperang Sementara tak punya lagi senjata Hingga akhirnya menyelam dalam air Bukan untuk berenang Tapi dalam usaha meminumnya Supaya kembung Supaya merasa sakit Supaya merasa adil karna telah mengecewakan orang lain Bodoh.. Walau kau tahu kecewa mereka tak bisa dihapus dengan kesakitanmu

Tidak mengerti ada di jalan mana Semuanya gelap, abu abu dan menakutkan Yang tadinya terlihat begitu asri Semua mendadak layu Diam tidak jadi jawaban Bergerakpun seolah salah Dari awal mungkin aku yang terlalu berharap Dapat menyenangkan smua orang Aku berandai pada sesuatu yang tak nyata Walau kenyataannya harus memilih Kini saatnya datang dan pilihan itu tiba Aku terperanjat diam dan menahan semua Membuat seolah tengkuk leherku cukup kuat menahan segalanya Walau ternyata tidak Punggungku mulai membungkuk Aku kelelahan Jiwaku merasa dipenuhi rasa bersalah Tapi tak mampu mengucap Karna masih ada rasa bersalah lebih besar yang bersembunyi, mengintai dan bersiap menerkam Jika aku memilih kembali pada jalan itu Aku meratap ke langit dan bertanya Mengapa semua terjadi? Tapi lagi lagi tak ada jawab Aku perlu menjawabnya sendiri Di waktu mendatang, saat ada waktu untuk mendapati jawab itu Mungkinkah saat jantung ini tak lagi berdetak? Atau justru ketika smua tanya d...

Aku belajar banyak Mempercayai apa itu cinta Mempelajari bagaimana menerima semua yang tadinya tak bisa aku terima Aku, telah lama tak percaya lagi tentang cinta Sbab buatku itu hanya sebuah luka yang menyakiti Aku, keluargaku, semua terluka karna sebuah kata yang hanya terlihat indah di awal ini Tapi kemudian aku melihat secercah harapan Setitik cahaya yang membuat aku kemudian berpaling Lalu kau datang meneguhkan semuanya Membuat aku, seolah layak untuk merasakan kasih yang sejati Aku mulai menganggap kamu berbeda Dari semua mereka yang datang hanya untuk membuatku kecewa Bukan untuk satu dua kali Tapi bahkan sepanjang hidupku Namun waktu menjawab semuanya Mungkin kita sama sama kelelahan Kelelahan mengasihi dan mencintai Aku pernah berkata padamu Jika hanya akan menambah luka ini, baiknya kau pergi saja Aku masih butuh waktu untuk sembuh Aku pun tak pernah ingin melukaimu, sangat tidak ingin Tapi kau datang seolah ingin menemani Aku yang tadinya tak ingin be...

Aku terluka, Terluka kala untuk kesekian kalinya kepercayaan ini dikhianati Ingin marah, berteriak, dan melampiaskan semua yang menyakiti hati ini Tapi bahkan tak mampu mengucapkannya Bukan karna tak berani Tapi karna posisi ini menjepitku Di antara semua yang aku kasihi Mungkinkah menceritakan semuanya hanya akan menyakiti lebih banyak pihak? Aku ada dimana? Aku ingin mencari keadilan bagi diri dan mereka yang kukasihi Kupikir, kamu orang yang tepat yang bisa kuajak bersama membahagiakan mereka Tapi berbalik dari semua itu Kau hina mereka di depan mataku Aku tak terima, aku marah, aku geram Jika saja tidak berlaku kata dosa, yang ada di benakku pertama kali adalah keinginan menghilangkan nyawamu Bagaimana bisa kau menyakiti semua orang yang selama ini mengasihi dan menerima kekurangan dirimu? Bagaimana bisa kau lupakan semua itu demi satu orang yang baru saja kau kenal? Orang yang bahkan terus hanya memanfaatkan dirimu Kamu ini kenapa? Bodoh? Aku tak habis pikir ak...

Di dalam dunia yang pelik ini, Mereka yang berjuang untuk taat lebih sering dikucilkan Mereka yang bisa memaafkan orang yang menyakiti, Lebih sering dianggap bodoh atau juga munafik Mereka yang sering berkorban demi orang lain, Dianggap bodoh dan hanya akan menyakiti diri sendiri Mereka yang bergelut dengan segala kekurangan dalam diri, Dianggap sampah masyarakat yang kurang berjuang dalam hidup Mereka yang memilih diam agar tiada pertengkaran, Dianggap tak punya cukup ide untuk disampaikan Mereka yang memilih berdebat demi kebenaran, Dianggap sok suci dan tak nyaman dijadikan teman Mereka yang malu untuk bergaul, Dianggap tak punya kemampuan cukup untuk bersosialisasi Lantas jika semua pihak memilih kebahagiaan yang ada di dunia, tak ada tempat bagi mereka yang memilih surga sebagai tempat perhentian Tapi tak mengapa, sebab bukankah dunia hanya tempat persinggahan sementara? Jika demi mendapatkan yang kekal harus merelakan diri menderita, mengapa harus bimbang dan kua...

Kalau hubungan sekedar diisi dengan kata suka Mungkin ia akan mudah membosankan Kalau hubungan sekedar diisi karena dia baik Mungkin ia tidak akan terpaku pada satu orang, tapi banyak orang Kalau hubungan sekedar diisi untuk menghilangkan rasa sepi Mungkin ia tidak akan setia jika kemudian menemukan seseorang yang lebih ramai Kalau hubungan sekedar diisi karna rasa segan atau kasihan Mungkin setelah rasa itu hilang, hubungan itu pun akan lenyap Kalau hubungan sekedar dirajut karena kesamaan karakter yang membuat nyaman Mungkin setelah menemukan perbedaan, hubungan itu pun menjadi tak ada artinya Kalau hubungan dibentuk karena kekayaan Maka setelah kekayaan itu lenyap, lenyap juga hubungan itu Itu sebabnya setiap hubungan membutuhkan dasar yang lebih kuat Lebih kuat dari dasar yang sekedar keinginan sementara Lebih kuat dari kemauan dua manusia yang bisa saja berubah setiap saat Lebih dari itu harusnya karena ada Pribadi lain yang menyatukan Pribadi yang akan selalu men...

Saya ini bisa dibilang seperti manusia bodoh Terlalu memikirkan banyak hal Setiap kali orang lain terluka, saya selalu saja ikut terluka Waktu orang lain bertengkar, saya sering tidak dapat bertahan untuk tidak bersedih hati Saya menangis sendiri, mempertanyakan diri sendiri Kenapa harus selalu mendengar pertengkaran yang saya benci Saya habis dengan semua air mata saya sampai mereka yang bertengkar tertawa kembali Seolah tidak ada yang terjadi Dan saya masih saja diam dengan luka karna harus melihat mereka yang saya kasihi bertengkar Saya dari kecil sudah biasa mendengar teriakan Disalahkan dan dibuat jadi tumbal atas kesalahan orang lain Saya sudah sangat terbiasa Itu semua sudah jadi rutinitas yang bisa saya tebak Alasan yang sama, orang yang sama, tetap itu yang membuat hati saya menjerit Tapi yang paling saya benci adalah fakta bahwa saya masih tetap menangis tiap menghadapinya Saya merasa bodoh, tapi masih terus berkutat dalam kebodohan yang sama Dalam hati keci...

Banyak orang kemudian tidak lagi menapaki bumi semenjak ia merasakan angin surga Beberapa orang lebih nyaman pergi dengan segala kata kata manis semenjak ia tahu nyamannya dirayu Ketika ada orang datang membangunkan supaya tersadar dari mimpi, justru malah dianggap perusak Hari demi hari terus begitu Sampai datang suatu waktu ketika kemudian terhisap Terhisap pada gelombang yang terlalu besar Menyeret, dan tidak siap Karna sudah biasa santai dalam mimpi dan merasa toh besok juga bisa bangun Padahal saat ini, yang dihadapi ialah kenyataan, bukan sekedar mimpi yang bisa diusir ketika pagi datang Kenapa ya? Kenapa ada banyak orang yang lebih senang dipuji ketimbang dinasehati Lebih senang diayun di ayunan bersama angin sepoi sepoi Ketimbang harus berusaha membuat pesawat agar bisa pergi jauh walau diterpa angin Saya berkali kali merenung untuk keadaan yang sama pada orang yang kadang sama atau berbeda Dan saya selalu saja dibuat pusing dengan keadaan ini Kala manusia tak l...

Lari, apa akan segera usai? Seperti anak kecil yang terus merengek Aku mulai jadi orang yang menyebalkan Sakit sedikit mengadu Cemas dikit tak bisa tidur Ingin menyangkal smua rasa tak enak ini Tapi apa daya? Aku masih tak henti gelisah Aku, ada dimana? Mungkin itu yang harus aku cari tau Sampai selanjutnya, aku harus ajukan pertanyaan baru Lalu setelah ini mau kemana? Apa aku sungguh siap untuk tantangan baru? Apa ini sebuah jalan yang ditunjuknya? Atau hanya karna aku ingin berlari? Dari semua kenyataan yang nyatanya menyulitkan hati Karna terus memaksa untuk menerangi di tengah kegelapan Aku merasa dayaku habis Jadi, jika daya ini habis Apa aku harus pergi mengisinya dan kembali Atau meninggalkan semuanya begitu saja? Mengapa menjadi begitu sulit untuk memilih? Mengapa begitu sulit untuk memutuskan? Aku, mulai dingin Entah bagi yang lama maupun baru Sejenak berpikir, apa memang tak mungkin bertahan Atau hanya karna sekedar rasa bosan? Rendah hati kah aku? ...