Alone
Kesendirian selalu mengajarkan banyak hal
Mulanya, ia mengajarkan bahwa kita bukanlah Tuhan yang mampu melakukan segala sesuatu sendiri
Dari sana, ia mengajarkan bahwa sosialisasi dengan manusia lainnya tentu juga penting
Berlanjut, ia juga mengajar bahwa tak kepada semua orang kita dapat percaya
Kita bisa saja dipertemukan dengan mereka yang melukai
Supaya kita tahu, siapa yang dengan kesungguhan mengasihi kita
Dalam kesendirian, kita dibuat mengenali siapa diri kita
Mulanya, ia membuat kita kehilangan rasa percaya pada orang terdekat
Memandang kesalahan dan termakan ego
Kita kemudian mulai buta, berpikir bahwa tak ada yang sempurna
Kita tahu tak ada yang tak sempurna
Tapi entah mengapa tanpa lelah kita terus menuntut kesempurnaan pada mereka yang tak sempurna
Sebenarnya apa yang terjadi?
Lingkungan, kondisi, atau hati kita yang sudah terlalu dingin
Otak kita yang terlalu kaku
Ekspektasi kita yang berlari terlalu jauh dari realita
Tapi, apakah seharusnya kita terus dimakan ego ini?
Hanya peduli dengan keinginan diri tanpa mau tahu apa yang terjadi di sekitar?
Karna kita pernah terluka, lantas benarkah itu dapat jadi alasan kita boleh melukai sesama?
Karna sesama kita begitu buruk, lantas dapatkah perilaku buruk kita menjadi benar karenanya?
Atau kita yang memang tidak pernah ingin disalahkan
Tidak pernah melihat dalam diri san begitu suka menunjuk orang lain
Apa aku, juga begitu?
Mulanya, ia mengajarkan bahwa kita bukanlah Tuhan yang mampu melakukan segala sesuatu sendiri
Dari sana, ia mengajarkan bahwa sosialisasi dengan manusia lainnya tentu juga penting
Berlanjut, ia juga mengajar bahwa tak kepada semua orang kita dapat percaya
Kita bisa saja dipertemukan dengan mereka yang melukai
Supaya kita tahu, siapa yang dengan kesungguhan mengasihi kita
Dalam kesendirian, kita dibuat mengenali siapa diri kita
Mulanya, ia membuat kita kehilangan rasa percaya pada orang terdekat
Memandang kesalahan dan termakan ego
Kita kemudian mulai buta, berpikir bahwa tak ada yang sempurna
Kita tahu tak ada yang tak sempurna
Tapi entah mengapa tanpa lelah kita terus menuntut kesempurnaan pada mereka yang tak sempurna
Sebenarnya apa yang terjadi?
Lingkungan, kondisi, atau hati kita yang sudah terlalu dingin
Otak kita yang terlalu kaku
Ekspektasi kita yang berlari terlalu jauh dari realita
Tapi, apakah seharusnya kita terus dimakan ego ini?
Hanya peduli dengan keinginan diri tanpa mau tahu apa yang terjadi di sekitar?
Karna kita pernah terluka, lantas benarkah itu dapat jadi alasan kita boleh melukai sesama?
Karna sesama kita begitu buruk, lantas dapatkah perilaku buruk kita menjadi benar karenanya?
Atau kita yang memang tidak pernah ingin disalahkan
Tidak pernah melihat dalam diri san begitu suka menunjuk orang lain
Apa aku, juga begitu?
Komentar
Posting Komentar