Strength

Aku hampir putus asa
Hampir ingin menyerah ketika semua angin membawa pasir itu terbang menuju lapisan terdalam mataku
Rasanya tak sanggup lagi membuka mata
Terlalu pedih dan hanya ingin menangis
Mengapa bisa sampai di tempat ini?
Aku terus bertanya dan bertanya
Namnun tak kunjung ku temui jawaban
Aku kemudian berlari ke tempat yang sebelumnya
Aku pergi paling tidak untuk bisa mendapat udara yang lebih segar
Tapi nyatanya sama saja
Aku masih terus diliputi debu
Bahkan melilit sampai aku tertutupi
Ya, seperti dibakar hidup hidup
Aku tak lagi bernafas
Karna semua usaha sudah habis
Tapi kemudian Suara yang menenangkan itu datang
Yang selalu menguatkanku kala aku dalam kesesakan
Aku mulai memandang dengan sedikit pengharapan
Ya, mengapa engkau tertekan hai jiwaku?
Berharaplah kepadaNya, sebab Ia akan menjadi Penolongmu

Mungkin yang selalu menggelisahkan bukanlah sebuah masalah yang berat
Tapi menurunnya kepercayaan terhadap Allah yang sesungguhnya sanggup melakukan segala perkara
Jadi, haruskah mengandalkan diri sendiri?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dia, Diubahkan, dan Hidup Bagi Dia

Kau terlebih rindu

To be Yours