#STRUGGLES (#PERGUMULAN-PERGUMULAN) - PART 1
Kita sibuk, tapi bosan.
Kita penuh, tapi hampa.
Kita terhubungkan, tapi lebih kesepian dari yang
sudah-sudah.
Hidup diisi dengan banyak kegiatan lebih dari yang
sudah-sudah.
Hidup diisi dengan banyak kegiatan lebih daripada yang kita
mungkin kira, tapi di akhir hari kita sering merasa hampa. Kita punya harta,
mobil, rumah, pakaian, gadget, mainan- lebih banyak daripada generasi mana pun
dalam sejarah, tapi kita mendambakan lebih. Secara online, kita lebih
terhubungkan dari yang sudah-sudah, tapi kita sering merasa lebih sendirian
daripada yang dapat kita lukiskan. Kita tahu Allah meniatkan kita mempunyai
sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang lebih. Tapi kita tidak
yakin bagaimana cara menemukannya
…
Alasannya adalah karena kita diciptakan untuk lebih- sesuatu
yang lebih lagi. Kita diciptakan bukan untuk bumi melainkan untuk kekekalan. Kita
diciptakan bukan untuk disukai melainkan memperlihatkan kasih. Kita diciptakan
bukan untuk menarik perhatian pada diri kita sendiri melainkan memberikan
kemuliaan bagi Allah. Kita diciptakan bukan untuk mengumpulkan followers
melainkan untuk follow Kristus
…
Tak peduli berapa banyak yang kita punya, itu tidak bisa
dibandingkan dengan apa yang tampaknya orang lain punya
…
Chuck Swindoll diakui dengan perkataan, “Hidup itu sepuluh
persennya adalah apa yang terjadi pada anda dan sembilan puluh persennya adalah
bagaimana respons anda.”
…
Dan rahasianya adalah bahwa segala perkara dapat kutanggung
bukan dengan kekuatanku sendiri melainkan dengan kekuatan Kristus. Dialah yang
memberiku kekuatan Kristus. Dialah yang memberiku kekuatan untuk menangani apa
pun yang kualami. Jangan lewatkan kebenaran ini. Anda akan bertempur dengan
ketidakcukupan diri hingga anda biarkan Kristus menjadi segala yang anda
butuhkan.
…
“Apakah engkau akan benar-benar bergembira seandainya Aku
memberkati mereka? Dan seandainya Aku memberkati mereka lebih daripada Aku
memberkatimu sekarang?”
Saya sadar, jawaban jujur saya terhadap pernyataan tersebut
tidak akan menghormati Allah. “Tidak. Itu takkan benar-benar membuatku gembira.
Berkatilah mereka banyak-banyak, ya Allah. Hanya saja, janganlah berkati mereka
sebanyak Engkau berkati gereja kami.” Saya merasa perut saya mual ketika melihat
hati saya tidak murni. Hati saya bukanlah soal membangun kerajaan Allah; tapi
lebih pada soal membangun kerajaan saya sendiri.
…
Sama seperti menganggap berkat-berkat Allah dalam hidup saya
sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya, saya juga perlu selalu merayakan
berkat-berkatNya dalam hidup orang lain, karena kita disuruh “bersukacitalah
dengan orang yang bersukacita” (Rm 12:15). Janganlah sampai hidup saya soal
saya sendiri. Yesus memanggil kita kepada yang lebih baik, lebih luhur.
…
Iri artinya membenci kebaikan Allah dalam hidup orang lain
dan mengabaikan kebaikan Allah dalam hidup anda sendiri.
…
Dengan pertolongan Kristus, marilah kita matikan
kecenderungan membanding-bandingkan. Iri itu dari dunia dan dari nafsu manusia.
Dari setan. Segala perbuatan jahat pasti muncul dari iri hati. Sebagai gantinya,
marilah rayakan berkat-berkat yang Allah berikan kepada orang lain. Media sosial
seharusnya menjadi tempat melihat apa yang sedang terjadi dalam hidup
orang-orang yang anda kasihi, bukan tempat anda jadi iri. Marilah kita
bersukacita dengan mereka yang bersukacita. Marilah pelihara sikap bersyukur.
Komentar
Posting Komentar