Abu abuku
Tidak mengerti ada di jalan mana
Semuanya gelap, abu abu dan menakutkan
Yang tadinya terlihat begitu asri
Semua mendadak layu
Diam tidak jadi jawaban
Bergerakpun seolah salah
Dari awal mungkin aku yang terlalu berharap
Dapat menyenangkan smua orang
Aku berandai pada sesuatu yang tak nyata
Walau kenyataannya harus memilih
Kini saatnya datang dan pilihan itu tiba
Aku terperanjat diam dan menahan semua
Membuat seolah tengkuk leherku cukup kuat menahan segalanya
Walau ternyata tidak
Punggungku mulai membungkuk
Aku kelelahan
Jiwaku merasa dipenuhi rasa bersalah
Tapi tak mampu mengucap
Karna masih ada rasa bersalah lebih besar yang bersembunyi, mengintai dan bersiap menerkam
Jika aku memilih kembali pada jalan itu
Aku meratap ke langit dan bertanya
Mengapa semua terjadi?
Tapi lagi lagi tak ada jawab
Aku perlu menjawabnya sendiri
Di waktu mendatang, saat ada waktu untuk mendapati jawab itu
Mungkinkah saat jantung ini tak lagi berdetak?
Atau justru ketika smua tanya dijawab dengan senyuman?
Entahlah, apa masih sanggup bagiku untuk berharap
Sebab bagiku nafas kini menjadi sesuatu yang menyesakkan
Karna tiap aku membuka mata
Kenyataan yang kuhadapi selalu yang membuat aku lebih ingin memejamkan mata dan tak terbangun lagi
Mengapa aku terus memikirkan orang lain?
Dan mengapa mereka tak berhenti menghujatku?
Ini menyakitkan...
Semuanya gelap, abu abu dan menakutkan
Yang tadinya terlihat begitu asri
Semua mendadak layu
Diam tidak jadi jawaban
Bergerakpun seolah salah
Dari awal mungkin aku yang terlalu berharap
Dapat menyenangkan smua orang
Aku berandai pada sesuatu yang tak nyata
Walau kenyataannya harus memilih
Kini saatnya datang dan pilihan itu tiba
Aku terperanjat diam dan menahan semua
Membuat seolah tengkuk leherku cukup kuat menahan segalanya
Walau ternyata tidak
Punggungku mulai membungkuk
Aku kelelahan
Jiwaku merasa dipenuhi rasa bersalah
Tapi tak mampu mengucap
Karna masih ada rasa bersalah lebih besar yang bersembunyi, mengintai dan bersiap menerkam
Jika aku memilih kembali pada jalan itu
Aku meratap ke langit dan bertanya
Mengapa semua terjadi?
Tapi lagi lagi tak ada jawab
Aku perlu menjawabnya sendiri
Di waktu mendatang, saat ada waktu untuk mendapati jawab itu
Mungkinkah saat jantung ini tak lagi berdetak?
Atau justru ketika smua tanya dijawab dengan senyuman?
Entahlah, apa masih sanggup bagiku untuk berharap
Sebab bagiku nafas kini menjadi sesuatu yang menyesakkan
Karna tiap aku membuka mata
Kenyataan yang kuhadapi selalu yang membuat aku lebih ingin memejamkan mata dan tak terbangun lagi
Mengapa aku terus memikirkan orang lain?
Dan mengapa mereka tak berhenti menghujatku?
Ini menyakitkan...
Komentar
Posting Komentar