Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Kala Kasih Memudar

Semakin sulit menemukan orang yang bisa bertanya mengapa dan mulai melihat dari berbagai sisi Semua mulai aman dalam pandangan diri dan apa kata hati Menyakiti jadi lebih melegakan ketimbang memperhatikan perasaan orang lain Ya, sebenarnya sampai saat ini dapat dipastikan bahwa kita kerap terjebak Terjebak dalam mindset, pandangan, apa kata orang Sampai-sampai mulai lupa mempertanyakan sendiri.. Terlalu banyak mendapat informasi, tapi mungkin bukan dari narasumber yang tepat Sementara itu dengan lantangnya kita menganggap kita benar Tanpa sadar kita sudah pergi terlalu jauh dari kebenaran itu Menyimpang ke jalan yang diberitahu bahkan mungkin dari orang yang salah juga, orang yang tidak tahu jalan sebenarnya untuk sampai ke titik tujuan Berapa kali lagi harus membuat orang lain menjadi apatis, kecewa, bahkan menangis? Dengan kata-kata yang begitu menyakitkan, yang sebenarnya terlalu cepat disampaikan hingga menjadikan orang lain terluka Masihkah ada pribadi yang memperdul...

Arogansi

Sepertinya makin banyak arogansi yang dibiarkan menguap di permukaan belakangan ini Orang-orang cukup cepat menyatakan apa yang ada di pikirannya Tanpa mengkonfirmasi dan peduli apa kata orang lain Aku termasuk korbannya Dianggap begini begitu tanpa orang lain bertanya mengapa aku melakukannya Mengapa jadi begitu egois? Mengapa menjudgeku tanpa pernah coba mengenal dan mempertanyakan? Kadang batinku gelisah, aku ingin sekali rasanya membela diri Sampai akhirnya aku menyadari, bahwa aku kerap melakukan yang sama Ya, dalam ketidakpekaan, dalam pemikiranku sendiri, aku pun sering membuat orang seakan-akan seperti apa yang kupandang dan kupikirkan Ketika itulah aku diam, aku termenung dan mulai menyesal Karna aku ternyata sempat menuntut orang melakukan apa yang aku sendiri tak bisa lakukan Dan aku menyadari betapa tidak sempurnanya aku..

Pengujian

Hari ini aku semakin belajar bahwa ternyata benar segala sesuatu perlu diuji Kala ada kata cinta, kita masih perlu menguji apakah itu buah kasih atau sekedar ambisi Nyatanya waktu akan menunjukkan, bagaimana semuanya itu menunjukkan kasih atau sebaliknya Begitupun di balik kata diam dan mengalah, mungkin kata lain dari apa yang dinamakan berhenti berjuang Entah memang karna karakter, atau memang karena justru rasa yang tidak terlalu kuat, sehingga akhirnya mampu untuk berhenti dan menyerah Aku masih banyak tak tahu, aku masih banyak tak mengerti Aku hanya tahu apa yang kutahu, dan aku hanya bisa mengerti apa yang kumengerti Kadang ingin mempertanyakan, tapi rasanya hanya akan membuat semuanya tak selesai Jadi mungkin diam jadi pilihan terbaik, sambil melihat, memperhatikan dari kejauhan Sepertinya bahkan dalam segala sesuatunya ada rencana Tuhan yang ingin memperlihatkan dan menunjukkan Entah memperlihatkan perbedaan yang tak bisa dipersatukan, ataupun juga memperlihatkan per...

Blind

Ternyata, cinta itu tak selalu seindah yang dibayangkan Mungkin iya, karena ia selalu membuat rasa ingin memiliki menjadi ada Perih, menyakitkan, karena terkadang rasa ingin memiliki itu melebihi arti mengasihi orang yang kita cintai Demi mendapatkannya, kita kerap lupa apa ia sudah makan atau belum Kita lupa apa dia sedang berduka, bersedih atau merana? Yang kita tahu hanya ingin memilikinya Yang kita tahu hanya ingin dia makan bersama kita Itu mungkin kenapa orang berkata cinta itu buta Karena kadang itu memilukan, menyakiti, dan justru bukan membahagiakan Kala orientasinya berbeda, kala itu menjadi aku ingin memilikimu, bukan membahagiakanmu

Takut

Aku takut, hanya itu Aku takut aku tak sekuat yang aku pikirkan Aku takut aku tak siap menghadapi kenyataan Aku takut Ia mengambil apa yang selalu kujaga Aku takut, hanya itu Tapi terlalu takut berbagi lebih banyak Mungkin hanya harus berdiam Agar yang lain tetap nyaman Toh, setiap orang harus menanggung bebannya sendiri

Kenyataan

Banyak yang terjebak dengan ekspektasi, penuh harapan, tinggi asa, walau sebenarnya kosong Kita kerap terlalu takut untuk menerima kenyataan yang ada sebenarnya Demi menghilangkan ketakutan itu, kita menambal setiap orang dan cerita yang tak sempurna dengan khayalan bahwa itu sempurna Sampai akhirnya kita dapati semuanya tak sesempurna yang kita bayangkan Kemudian kita marah, kesal, benci, atau merasa terbohongi Meski sebenarnya hati kecil kita tahu ini akan terjadi Jika berharap itu melelahkan, lantas untuk apa pasang harapan tinggi? Bukankah realita mengajarkan kita sebuah arti apa adanya? Yang meski menyakitkan namun tidak membohongi Yang meski pedih namun menyelesaikan Aku benci, kadang aku masih terus benci jika harus berhadapan dengan realita Ia kerap merusak mimpi dan asaku Tapi apa daya? Aku hanya bisa melawannya dengan menghadapinya Selamat pagi wahai kenyataan, terimakasih telah menyadarkanku itu hanya mimpi sementara..

Tanpa Penyesalan

Sesungguhnya bagi Allah, tak pernah ada kata cukup Tak pernah ada kata pantas, ataupun kata layak Ya, semua yang asalnya anugerah, selalu karena dilayakkan, bukan karena layak Aku bersyukur punya kesempatan mengenalNya, diberikan hidup yang baru, dan diberikan kesempatan untuk memberikan hidupku bagiNya Meski sebenarnya hidup ini pun pemberian dariNya Ada masa masa dimana aku ragu Ada masa masa dimana aku tak yakin Tak yakin apa aku akan terus bertahan dan tidak berpaling dariNya Tapi sampai saat ini, aku nyaman dengan caraNya menggenggam tanganku Ia yang menjaga apa yang kadang aku pikit terlepas Perjalanan paling menyenangkan bersamaNya adalah karena Ia ada di segala waktu Ia mengetahui sgala sesuatu, bahkan yang tidak ku ketahui Di dalam banyak tanya, banyak usaha, banyak cerita, kadang merupakan tanda aku meragukanNya Ya, aku kadang berusaha mencari tahu dan melakukan segala sesuatunya tanpaNya Hingga kadang aku malah jadi kecewa, karna tak dapat segala sesuatunya Ak...

Belum Waktunya

Aku senang, selalu senang kala Ia menjawab Aku tak punya lagi keraguan, kala kasihNya yang melimpah meliputiku Belum saatnya, aku percaya Sesuatu yang terbaik akan datang, tapi memang bukan sekarang Meski rasanya kemarin sudah jadi penantian panjang, tapi saat ini pun memang rasanya belum selesai Tapi aku nyaman kali ini, aku tenang dan aku meyakininya Sesuatu yang baik datang tidak terlalu cepat, tapi tak juga terlalu lambat Indah pada waktuNya, karena Kau yang menyediakannya Terimkasih untuk anugerahMu yang meneguhkan Terimakasih untuk kesempatan menjadi taat kembali meski sempat meleset :) " Bila ku renungkan betapa beruntungnya diriku, ku dapat mengenalMu dan merasakan kasihMu.. Bila ku bayangkan mengapa Kau menyelamatkanku, ku bersyukur selalu Kau ada dalam hidupku.. Walau saat ini, dunia tak mengerti mengapa hatiku mengasihiMU Suatu saat nanti, pasti kan terbukti Kau pilihan terbaikku.."

Give up

Kamu mungkin berpikir ingin menyerah, meski sebenarnya selangkah lagi kamu mendapatkannya Kamu mungkin ingin berhenti, meski sebenarnya tinggal sedikit lagi kamu sampai Kamu mungkin tidak sadar, bahwa untuk sesuatu yang berharga, perjuangan harus lebih besar lagi Kamu mungkin tidak paham, bahwa ujian datang untuk kita naik tingkat, bukan justru menyerah Kamu mungkin tak tahu bagaimana perihnya berjuang sampai titik darah penghabisan, itu sebabnya kamu menyerah Kamu mungkin tak tahu bahwa ada yang memperhatikanmu meski kamu tak sadar Kamu mungkin tak tahu bahwa masih ada yang melihat bukan hanya dari kesempurnaan Kamu mungkin tak tahu apa yang ada di dalam hati ini Kamu juga mungkin tak tahu kala hati ini telah meyakinimu, bukan kesempurnaan semu itu Entah iya mungkin kamu begitu, atau aku yang tak pernah bisa mengerti kamu..

MengasihiMu slalu

Aku tak ingin berhenti Aku tak ingin menyerah Kala semua seakan memaksaku untuk jadi apatis Tapi aku ingin terus berjuang Meski telah banyak yang dilakukan Bukan berarti semuanya telah selesai Aku masih ingin hidup dalam kasih mula mula Aku ingin kembali pada masa yang merindukanMu selalu Masa mengenalMu belum berakhir Masa untuk berjuang taat juga belum selesai Aku rindu masa terus menyenangkanMu Itu memaniskah hariku, menyejukkan hatiku dan menenangkan langkahku MengasihiMu slalu itu kerinduanku

Rindu

Lucunya aku kini merasa ada yang hilang Seakan merindukan ada potongan yang pas di sisi yang masih kosong ini Tapi kali ini yang kubingungkan adalah kamu yang mucul Aku tak tahu mengapa hati ini masih terus bimbang dan mungkin ini alasan aku tak pernah mau menunjukkan apapun Aku terlalu takut berubah pikiran dan akhirnya menyakiti Meski dengan demikian aku kerap dianggap tak bisa mengambil keputusan Untukku lebih baik aku saja yang kebingungan, daripada harus membingungkan orang lain Aku cuma ingin bilang aku rindu Meski menulis ini tak membuatmu tahu Seandainya saja kau tahu aku rindu, mungkinkah kamu menyenanginya? Atau justru aneh melihat diriku yang kerap berubah? Yang aku tahu hanyalah aku merindu Aku masih terus menanti sampai segala sesuatunya Ia buat jelas Mungkin di kala itulah aku akan memastikan rasa Memastikan dan melewati semuanya denganmu Jika itu menjadi kehendakNya

Journey

Aku suka caraNya memanggil diriku, meski kadang menyakitkan telinga Aku suka caraNya menegurku meski kadang hatiku terasa pedih Tak ada kata yang pantas ku katakan tentang keluhan kala aku memandang betapa baiknya diriMu Aku malu ketika aku menangis dan meraung meski sebenarnya segala sesuatunya masih dalam batas kekuatanku Aku malu ketika keluhku mungkin karena inginku, bukan karna butuhku Kadang aku merasa terlalu lelah, terlalu letih Tapi mungkin semua ini terjadi dan menolongku semakin mengandalkanMu Aku merindukan selalu masa-masa pedih dan dipeluk olehMu kasihMu itu yang senantiasa membimbingku Itu mengapa aku tak pernah ingin jauh dariMu Karena hanya Engkau yang mengerti betapa pedihnya hati ini, betapa kecewanya diri ini Tapi Engkau juga yang selalu menerima diriku Ampuni aku kala aku seringkali melupakanMu ketika senang hati Terimakasih untuk kesempatan sekali lagi melewati badai ini bersamaMu