Bodoh

Seandainya aku bisa memilih kepada siapa hati ini kuletakkan
Mungkin bukan kamu orang yang kupilih
Tapi sulit bagiku menahannya
Bahkan ketika senyummu hadir dalam mimpi-mimpiku
Adakah hanya aku yang merasakannya?
Perih menahan kekosongan dan kehampaan ini
Aku masih dalam penipuanku
Pura-pura tertawa meski menangis dalam hati
Terpaku melihat senyummu, tapi berusaha mengelak semuanya
Mengapa kau selalu nampak sampai saat ini?
Meski aku telah berusaha mengikisnya sebisa mungkin
Lelah.. Aku kelelahan untuk mengharapkanmu
Karna kamu, aku rasanya tak bisa melihat cahaya lain
Cahaya yang sebenarnya mungkin bisa menerangi hatiku
Bahkan rasanya aku hanya menipu
Seakan aku merindukan bintang, meski aku menginginkan bulan
Aku bukan tak mencoba, aku berusaha menangkap cahaya lain itu
Tapi rasanya itu sementara, aku tetap merasa gelap meski cahaya itu ada
Dan ketika aku mencari, aku hanya menemukan terang itu di dalammu
Lagi lagi kamu
Adakah kau mengerti? Jiwa ini seakan semakin layu
Melihat semuanya menjadi terlalu jauh
Luka yang belum mengering ini seakan terluka kembali
Bisakah aku memetikmu untuk menjadi milikku?
Semuanya selalu terasa lebih sulit semenjak aku mengharapkanmu
Tapi bodohnya aku selalu menyukai keberadaanmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dia, Diubahkan, dan Hidup Bagi Dia

Kau terlebih rindu

To be Yours