Berjalan mundur

Terlalu picik rasanya untuk menjauh dariMu
Sementara aku tahu bahwa Kau ada dimanapun
Terlalu bodoh rasanya ketika aku mengandalkan kekuatanku sendiri
Sementara aku bisa teguh berdiri hanya karena kekuatan dariMu
Tapi tak dapat dipungkiri, meski aku mengerti aku belum tentu taat
Itu juga yang jadi alasan
Banyak waktu yang kubuang dan kusia-siakan
Meski aku sadar waktu begitu berharga dan tak akan bisa kembali
Kemudian aku memandang bahwa keinginanku harus terpenuhi
Meski sebenarnya aku tidak membutuhkannya
Hingga aku setelahnya tetap tidak terpuaskan
Malah aku menyesal kemudian
Lalu aku beranjak lagi pada masa lalu
Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti waktu aku belum mengenalMu
Makin lama aku makin nyaman
Aku tidak lagi sadar kalau ternyata aku berjalan mundur
Sehingga rasanya perjalanan yang sudah panjang sebelumnya kulewati
Menjadi sangat sia-sia
Sampai ketika aku tiba di tempat perteduhan
Aku baru sadar aku malah makin jauh dari garis finish
Tapi waktu nyatanya sudah selesai
Dan aku gagal memenangkan pertandingan
Karena aku terlalu banyak membuang kesempatan berharga yang ada
Aku terus berharap dan berdoa kini
Semoga saja tidak itu yang terjadi
Kiranya ketaatan adalah proses yang selalu ada dalam diriku
Sampai akhirnya Kau dapati aku taat dan setia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dia, Diubahkan, dan Hidup Bagi Dia

Kau terlebih rindu

To be Yours