Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Abu abuku

Tidak mengerti ada di jalan mana Semuanya gelap, abu abu dan menakutkan Yang tadinya terlihat begitu asri Semua mendadak layu Diam tidak jadi jawaban Bergerakpun seolah salah Dari awal mungkin aku yang terlalu berharap Dapat menyenangkan smua orang Aku berandai pada sesuatu yang tak nyata Walau kenyataannya harus memilih Kini saatnya datang dan pilihan itu tiba Aku terperanjat diam dan menahan semua Membuat seolah tengkuk leherku cukup kuat menahan segalanya Walau ternyata tidak Punggungku mulai membungkuk Aku kelelahan Jiwaku merasa dipenuhi rasa bersalah Tapi tak mampu mengucap Karna masih ada rasa bersalah lebih besar yang bersembunyi, mengintai dan bersiap menerkam Jika aku memilih kembali pada jalan itu Aku meratap ke langit dan bertanya Mengapa semua terjadi? Tapi lagi lagi tak ada jawab Aku perlu menjawabnya sendiri Di waktu mendatang, saat ada waktu untuk mendapati jawab itu Mungkinkah saat jantung ini tak lagi berdetak? Atau justru ketika smua tanya d...

Bahagia dan menyakitkan

Aku belajar banyak Mempercayai apa itu cinta Mempelajari bagaimana menerima semua yang tadinya tak bisa aku terima Aku, telah lama tak percaya lagi tentang cinta Sbab buatku itu hanya sebuah luka yang menyakiti Aku, keluargaku, semua terluka karna sebuah kata yang hanya terlihat indah di awal ini Tapi kemudian aku melihat secercah harapan Setitik cahaya yang membuat aku kemudian berpaling Lalu kau datang meneguhkan semuanya Membuat aku, seolah layak untuk merasakan kasih yang sejati Aku mulai menganggap kamu berbeda Dari semua mereka yang datang hanya untuk membuatku kecewa Bukan untuk satu dua kali Tapi bahkan sepanjang hidupku Namun waktu menjawab semuanya Mungkin kita sama sama kelelahan Kelelahan mengasihi dan mencintai Aku pernah berkata padamu Jika hanya akan menambah luka ini, baiknya kau pergi saja Aku masih butuh waktu untuk sembuh Aku pun tak pernah ingin melukaimu, sangat tidak ingin Tapi kau datang seolah ingin menemani Aku yang tadinya tak ingin be...

Untuk kesekian kalinya

Aku terluka, Terluka kala untuk kesekian kalinya kepercayaan ini dikhianati Ingin marah, berteriak, dan melampiaskan semua yang menyakiti hati ini Tapi bahkan tak mampu mengucapkannya Bukan karna tak berani Tapi karna posisi ini menjepitku Di antara semua yang aku kasihi Mungkinkah menceritakan semuanya hanya akan menyakiti lebih banyak pihak? Aku ada dimana? Aku ingin mencari keadilan bagi diri dan mereka yang kukasihi Kupikir, kamu orang yang tepat yang bisa kuajak bersama membahagiakan mereka Tapi berbalik dari semua itu Kau hina mereka di depan mataku Aku tak terima, aku marah, aku geram Jika saja tidak berlaku kata dosa, yang ada di benakku pertama kali adalah keinginan menghilangkan nyawamu Bagaimana bisa kau menyakiti semua orang yang selama ini mengasihi dan menerima kekurangan dirimu? Bagaimana bisa kau lupakan semua itu demi satu orang yang baru saja kau kenal? Orang yang bahkan terus hanya memanfaatkan dirimu Kamu ini kenapa? Bodoh? Aku tak habis pikir ak...

Trust and Obey

Di dalam dunia yang pelik ini, Mereka yang berjuang untuk taat lebih sering dikucilkan Mereka yang bisa memaafkan orang yang menyakiti, Lebih sering dianggap bodoh atau juga munafik Mereka yang sering berkorban demi orang lain, Dianggap bodoh dan hanya akan menyakiti diri sendiri Mereka yang bergelut dengan segala kekurangan dalam diri, Dianggap sampah masyarakat yang kurang berjuang dalam hidup Mereka yang memilih diam agar tiada pertengkaran, Dianggap tak punya cukup ide untuk disampaikan Mereka yang memilih berdebat demi kebenaran, Dianggap sok suci dan tak nyaman dijadikan teman Mereka yang malu untuk bergaul, Dianggap tak punya kemampuan cukup untuk bersosialisasi Lantas jika semua pihak memilih kebahagiaan yang ada di dunia, tak ada tempat bagi mereka yang memilih surga sebagai tempat perhentian Tapi tak mengapa, sebab bukankah dunia hanya tempat persinggahan sementara? Jika demi mendapatkan yang kekal harus merelakan diri menderita, mengapa harus bimbang dan kua...