Gelisah

Aku masih menjatuhkan air mata kala aku menyadari kau bisa saja pergi, bibir ini sangat ingin meneriakkan padamu jangan pergi, tangan ini selalu ingin memelukmu kala langkahmu mulai menjauh, dan tanpa sadar kadang lutut ini sampai bertelut karna tak mampu menahan duka yang menyelimuti
Aku gelisah, ya aku mengakui aku gelisah
Meski aku senantiasa berusaha menyangkal semua ini, rasaku padamu kini semakin bergejolak
Aku menantikanmu, tapi adakah kau memang yang tepat?
Atau rasa ini hanya inginku?
Atau semua tentangmu hanya ekspektasi belaka?
Komentar
Posting Komentar