Start from us

"Buah jatuh ga jauh dari pohonnya"


Peribahasa yang satu ini memang sebuah peribahasa yang sepanjang abad selalu digema-gemakan.. Dan tak bisa dipungkiri, apa yang coba disampaikan peribahasa ini memang tepat, meski ga selamanya benar
Di waktu-waktu ini gue semakin belajar banyak hal. Udah semester 6 dalam studi gue S1, gue makin disadarkan secara paksa kalo gue udah bertambah tua
Itu brarti gue harus belajar untuk dewasa dan belajar mengurus diri gue sendiri juga dengan baik.
Sampai panjangnya pemikiran gue, gue mulai kepikiran tentang pasangan hidup ke depan.
Ga dipungkiri bahwa bagian ini juga jadi bagian penting yang sangat perlu untuk dipikirin.
Gimanapun juga, untuk seseorang yang nantinya akan ada di samping kita selama-lamanya (gue ga akan pernah mau cerai atau nikah dua kali) itu brarti kita harus pikirin secara serius.

Well, paling ga kalo bukan mikirin untuk kita dlu, tapi penting buat mikirin siapa partner kita untuk bimbing anak-anak kita nantinya.
Sama seperti yang pernah gue bahas di kisah sebelumnya, sebenarnya peran orang tua sangatlah menentukan bagaimana sifat dan karakter sang anak.
Meskipun ga dapat dipungkiri, bahwa di dalamnya Allah turut bekerja.
Tapi di balik menjadi orang tua yang baik, dalam sebuah buku favorit gue "when God write your love story", membahas gimana kita juga berjuang menjadi anak yang baik sebelum akhirnya menjadi orang tua yang baik.
Ini pembahasan yang tepat dan bikin gue refleksi diri. 
Kita ga mungkin saat nanti nikah sama suami kita dan tiba-tiba jadi baik, kalo ternyata kita ga pernah berlaku baik sama orang tua ataupun saudara kita.
Terlalu banyak orang yang terjebak dalam pikiran bahwa ketika kita ketemu pasangan hidup kita, dengan segala cinta dan kasih kita akan berubah menjadi baik secara tiba-tiba
It's not guys!
Kita perlu waktu-waktu belajar untuk bisa jadi sabar, menerima orang lain apa adanya, tau cara mendidik yang baik, peduli dengan masalah orang lain, etc , semuanya harus berasal dari keluarga yang kita miliki sekarang.
Why?

Ya, jawaban yang tepat adalah karna dalam keluargalah kamu jadi orang yang sebenar-benarnya
Kita mungkin bisa berlaku baik dan manis kepada orang-orang di sekitar kita (selain keluarga kita)
Tapi rata-rata orang nyatanya ga bisa menerima keluarganya sendiri secara utuh
Bisa jadi ada rasa malu, tidak terima, merasa keluarga kita payah, tidak sempurna dan berbagai keburukan lainnya
Kita merasa keluarga kita layaknya makhluk asing yang aneh dan tidak bisa kita mengerti, tapi kita bisa dengan mudah berteman dengan orang baru yang sebenarnya "lebih aneh" dibandingkan keluarga kita.
Tapi ketahuilah, jika kita tidak bisa menerima dan mengasihi keluarga kita sekarang, mustahil rasanya kita bisa mengasihi pasangan hidup kita kelak.
Itu sebabnya dari saat ini gue mau belajar untuk bisa menerima stiap kekurangan yang dimiliki keluarga gue dan belajar di dalamnya membantu mereka mengatasinya di dalam kasih Tuhan.
Gue percaya dengan melatih diri gue lebih dulu untuk orang yang sebenarnya "bisa menerima" kekurangan gue, gue akan terlatih dan terbiasa melayani
Itu artinya, gue bisa memberi juga yang terbaik bagi suami dan anak-anak gue nantinya
Takut ternyata suami gue nantinya ga mendidik anak gue dengan baik? Merasa rugi menjadi yang terbaik dan ternyata tidak dapat yang terbaik?
Buat gue, Tuhan terlalu mengerti apa yang jadi kebutuhan gue, dan Dia slalu tau memberi yang terbaik bagi kita yang memberi yang terbaik
Ga akan ada ruginya setia memperlengkapi diri di hadapan Tuhan

Ini smua penting, karna udah terlalu banyak kebobrokan bangsa ini lahir dari keluarga yang juga bobrok.
Harapan dan doa gue adalah kiranya Tuhan trus kirimkan dan berikan gadis-gadis dan pria-pria yang sadar bahwa saat menikah, bukan hanya tentang kepuasan dan cinta semata.
Tapi juga tentang menghadirkan generasi-generasi yang berkenan di hadapan Allah dan berbakti bagi kemuliaanNya dan di dalamnya berarti harus ada orang-orang yang berjuang melayani keluarganya dan memperlengkapi diri untuk jadi ayah dan ibu yang baik, mulai dari masa mudanya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dia, Diubahkan, dan Hidup Bagi Dia

Kau terlebih rindu

To be Yours