Hujatan
Aku pernah dalam rasa terusik
Marah tapi kusimpan dalam hati
Rasanya begitu kesal,
Mendengar gumaman mereka yang tak tahu tapi sok tahu
Berapa kali terus ada dalam emosi ini
Rasanya tak nyaman
Ingin melawan, tapi tak ingin jadi sama seperti mereka
Yang dengan mudah menghujat hidup orang lain
Mungkin ini yang ingin ku kata
Meski selama ini tak terucap
Tahu apa kamu tentang hidupku?
Apa yang telah kulalui dan kulewati?
Saat kakiku berdarah dan harus tetap melangkah
Apakah kamu ada disana?
Tapi selesai larut dalam marah,
Hati ini makin tak tenang...
Mulai berpikir kembali
Mengapa aku jadi sama?
Memaki walau dalam hati
Kemudian aku terperanjat,
Suatu pemahaman menyadarkanku...
Mengapa tak ikhlas aku ketika diajari?
Mengapa rasanya tak nyaman dianggap tak baik?
Apa karna selama ini merasa diri sempurna?
Sehingga yang diingini hanyalah pujian
Rasanya jadi benci dengar komentar
Rasanya diri ini sudah cukup baik...
Aku tertegun, merenung, mengingat lagi...
Sepertinya, lebih baik aku mendengar teguran
Mendapat komentar yang jelas di depan mata
Dibanding dihakimi dalam diam
Diputus kesempatannya untuk berkembang
Dianggap tak mampu untuk berubah
Hari ini, aku lebih siap
Rasanya lebih tenang...
Mendengar komentar tak buat ku merasa diri buruk
Tapi merasa aku diberi kesempatan
Kesempatan untuk menjadi lebih baik
Trimakasih, telah menolongku
Trimakasih, telah memberi kesempatan
Menjadi lebih baik
Marah tapi kusimpan dalam hati
Rasanya begitu kesal,
Mendengar gumaman mereka yang tak tahu tapi sok tahu
Berapa kali terus ada dalam emosi ini
Rasanya tak nyaman
Ingin melawan, tapi tak ingin jadi sama seperti mereka
Yang dengan mudah menghujat hidup orang lain
Mungkin ini yang ingin ku kata
Meski selama ini tak terucap
Tahu apa kamu tentang hidupku?
Apa yang telah kulalui dan kulewati?
Saat kakiku berdarah dan harus tetap melangkah
Apakah kamu ada disana?
Tapi selesai larut dalam marah,
Hati ini makin tak tenang...
Mulai berpikir kembali
Mengapa aku jadi sama?
Memaki walau dalam hati
Kemudian aku terperanjat,
Suatu pemahaman menyadarkanku...
Mengapa tak ikhlas aku ketika diajari?
Mengapa rasanya tak nyaman dianggap tak baik?
Apa karna selama ini merasa diri sempurna?
Sehingga yang diingini hanyalah pujian
Rasanya jadi benci dengar komentar
Rasanya diri ini sudah cukup baik...
Aku tertegun, merenung, mengingat lagi...
Sepertinya, lebih baik aku mendengar teguran
Mendapat komentar yang jelas di depan mata
Dibanding dihakimi dalam diam
Diputus kesempatannya untuk berkembang
Dianggap tak mampu untuk berubah
Hari ini, aku lebih siap
Rasanya lebih tenang...
Mendengar komentar tak buat ku merasa diri buruk
Tapi merasa aku diberi kesempatan
Kesempatan untuk menjadi lebih baik
Trimakasih, telah menolongku
Trimakasih, telah memberi kesempatan
Menjadi lebih baik
Komentar
Posting Komentar