Purpose

Kita hidup dalam pilihan
Bisa memilih menggerutu
Atau memilih bersyukur

Kita hidup dalam pilihan
Bisa memilih berhenti
Atau pantang menyerah

Kita hidup dalam pilihan
Bisa terus berjalan
Atau putar balik

Kita hidup dalam pilihan
Bisa menyesali
Atau meneruskan pilihan yang ada

Ada kala dimana kita menjadi begitu rapuh
Itu wajar
Ada kala kita merasa segala sesuatu berat
Itu pun wajar

Tapi apakah keluhan kini jadi suatu lomba?
Mengapa menjadi bangga ketika begitu rapuh?
Mengapa rasanya jadi menyenangkan untuk dipedulikan
Dan jadi begitu berat ketika harus mempedulikan?

Kita memang perlu menjadi apa adanya
Tahu dan sadar bahwa kita manusia yang bisa terluka
Bisa kecewa
Bahkan bisa menyesali keputusan yang kita pilih

Tapi apakah jika kita terluka, berarti kita bebas melukai?
Tapi apakah jika kita menyesal, berarti kita bisa mengecewakan
orang-orang yang sudah berjalan bersama kita?
Tapi apakah jika kita kecewa, orang lain harus mengetahuinya?

Bagaimanapun juga, berserah pada Tuhan adalah yang terbaik
Sadar bahwa kita dicintai apa adanya..
Sadar bahwa bukan hanya kita yang memiliki masalah
Sadar bahwa di ujung sana ada harapan

Bukankah hidup ini sementara?
Mengapa menjadikan segala sesuatunya terlalu rumit?
Mungkin benar ketika dikatakan
Jangan memikirkan perkara lebih tinggi dari apa yang harus kita pikirkan
Toh, smua dalam kendali Tuhan..

Maka jadilah cahaya, yang tidak malu meski hanya secercah
Karna tetap menerangi kegelapan
Maka jadilah pendamai, yang tidak malu meski berbeda pendapat
Demi membawa perdamaian bagi sekeliling
Jangan menjadi sama,
Sesungguhnya kamu dibuat bukan untuk itu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dia, Diubahkan, dan Hidup Bagi Dia

Kau terlebih rindu

To be Yours