Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Perjalanan baru

Seperti seorang anak kecil yang tidak mengerti Dibawa kemana dan untuk apa Aku sering merengek kepada Allah Sakit sedikit ingin menyerah Merasa tak sanggup Tak tahan pada sesuatu yang terlihat sulit Mungkin karna tak tahu harus sampai kapan menangggungnya Berbeda dengan orang dewasa yang mampu bersabar Terus berjalan karna tahu mau kemana dan akan pulang jam berapa Sekarang aku mulai mengerti kenapa aku gelisah Aku mungkin belum sampai kepada pengertian kenapa harus kesana dan kesini Aku gelisah karna juga kurang percaya Apa jalan ini jalan yang benar Dan menghantar aku ke titik tujuan yang tepat Tapi, tepat ketika aku tahu akan pulang jam berapa Segalanya jadi lebih menenangkan sekaligus menyenangkan Aku menikmati perjalanan yang ada Tersenyum ketika melihat jam karna aku tahu waktu akan pulang Semangat berjalan karna tahu apa yang aku tuju

Buta pada yang tulus

Berapa sering dibutakan Sulit melihat yang benar benar baik Karna masih banyak yang palsu Mudah beracting, mudah menyamankan Tapi sesuatu yang palsu itu lama kelamaan juga akan diketahui Kenapa banyak yang memilih hidup dalam kebohongan Kebahagiaan semu yang sudah jelas di luar kebenaran Tahu itu salah, sementara dan membawa pada kesalahan Tapi nyatanya tidak mau lepas dari semua itu Ketika disampaikan tentang kebenaran Justru berusaha menjauh Malah mungkin terkadang marah Aku masih terus bertanya tanya Mengapa memilih yang salah Mengapa lebih senang menggenggam pecahan kaca yang melukai Daripada melepaskannya Dan menggenggam tangan Tuhan Atau tangan dia yang mengobati bukan melukai?

Purity

Tadinya setiap orang murni di hadapan Tuhan Memberikan yang terbaik untuk Tuhan, memberi yang terbaik untuk orang lain Tapi seiring waktu, seiring smua menjadi rutinitas Apakah api yang membakar masih sama? Atau mulai terganti dengan kebiasaan, dengan perubahan-perubahan yang muncul seiring waktu Aku mulai berpikir dan kemudian merenungkan Tadinya memberi dengan tulus dan ikhlas Kemudian dipuji, menjadi makin semangat Tapi entahlah.. Entah semangat karna memang semangat dari hati untukNya Atau semangat karna pujian, untuk meraih lebih banyak pujian Tadinya juga memberi dengan ikhlas, kemudian digerutu Lalu setelahnya mulai menjadi letih lesu Sebenarnya, melakukan karna apa dan karna siapa? Jika untuk Tuhan, bukankah digerutu manusia bukanlah soal? Jadi, mungkin antara bersuka dan berduka Kita harus lebih bijak menguji Karna apa, karna siapa, dan untuk siapa? Mungkin dengan tahu alasannya, kita takkan mudah goyah entah ketika dipuji atau dihujat..