Forgive

Banyak orang terjebak dengan luka masa lalu dan memilih terluka hingga masa akhir hidupnya
Memilih menjadi pahit, menjadi pemeran hidup yang seolah menderita
Karna kecewa, banyak orang berhenti percaya bahwa sebenarnya setiap orang masih dapat berubah
Aku memilih jalan yang berbeda
Aku percaya setiap orang punya kesempatan untuk bisa berubah
Bahkan jika itu di akhir masa hidupnya sebelum menghembuskan nafas terakhir
Tak peduli setelah berapa banyak dan berapa sering ia berdosa

Aku, penuh dengan harapan bahwa suatu saat nanti setiap orang bisa punya pandangan yang sama
Bisa mengampuni dan melepaskan pahit hati
Meski itu telah menjadi budaya dalam diri yang selama ini mengikat
Yang berpikir bahwa baik hanya kepada mereka yang berlaku baik
Dan bahwa kejahatan layak dibalaskan dengan kejahatan
Menghukum diri dan membuat orang lain merasa bersalah
Dan bisa senang di dalam duka orang yang menderita

Aku pikir, setiap orang yang membenci sedang menyakiti diri sendiri
Bahkan menunjukkan betapa rendahnya kepercayaan dirinya
Bukankah jika tanpa perlu diceritakan, setiap orang bisa tahu siapa yang baik dan buruk?
Lantas mengapa harus terus membicarakan keburukan orang lain?
Merasa diri benar? Merasa diri lebih benar? Atau karena terlalu banyak menuntut sampai hanya bisa melihat kekurangan orang lain dan tak menyadari bahwa manusia memang penuh kegagalan dan kesalahan
Memangnya kau pikir manusia itu Allah yang Maha Sempurna?
Luka itu menganga, dan sebenanya sedang menggerogoti damai sjahtera dalam diri
Cara satu-satunya mengobati hanyalah dengan mengampuni
Mengampunilah sama seperti Isa mengampuni semua dosamu
Itu menenangkan dan mengembalikan damai sejahteramu, yang tak bisa kau beli dimanapun juga

Aku suka kata kata ini
"Langit tak perlu menceritakan bahwa dirinya tinggi. Orang mengetahui kau baik jika hidupmu baik.."

Selamat mengasihi karna telah dikasihi, selamat mengampuni karna telah diampuni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dia, Diubahkan, dan Hidup Bagi Dia

Kau terlebih rindu

To be Yours