Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Sepenggal Pemikiran

Saya merasa senang ketika ada orang yang datang mencintai saya karna karakter saya, bukan paras atau apa yang disebut kecantikan luar Saya lebih berbangga hati ketika saya disebut pandai, bukan manis Buat saya menyenangkan ketika ada orang yang mengenal saya sedalam saya mengenal diri saya dan membiarkan saya dikenal Ada kala dimana saya jatuh, saya mengakui itu, jatuh cinta pada orang yang bisa jadi belum tepat Mungkin karna saya merasa kagum dan merasa nyaman Nyaman karena sepemikiran Karena ia terus membela argumen saya karna kami sependapat Tapi kemudian saya mulai sadar bahwa itu hanyalah zona nyaman saya Kami kemungkinan tidak akan bertumbuh menjadi lebih baik Jelas, saya selalu suka tantangan untuk belajar Itu membuat saya terus punya daya juang dan usaha Meski melelahkan, tapi saya merasa saya hidup Saya tak pernah bilang saya wanita yang sempurna, karna saya tahu dan sadar sepenuhnya saya punya begitu banyak kelemahan Tapi bukannya menolak diri, saya terus dalam...

Slowly

Saya sempat merasa dan terjebak dalam pikiran bahwa lama itu selalu terkait soal tak ada usaha, atau tak ada kegigihan yang pasti Sampai saat yang cukup lama saya terus merasa bahwa memang waktu yang lama itu sama sekali tidak menyenangkan Terbiasa cepat, terbiasa ingin segala sesuatu jelas dalam waktu saya, membuat saya tidak terlalu terbiasa harus berproses lama Tapi makin kesini saya makin sadar Sadar bahwa saya sering kehilangan banyak hal justru karna terburu-buru Seperti layaknya orang yang membawa air dalam wadah sambil berlari Cepat memang, tapi kala sampai isi air itu telah banyak terbuang begitu saja, bahkan bisa jadi kosong di garis akhir Kemudian saya menemukan kembali pelajaran baru yang bisa saya syukuri Bahwa tak selamanya berjalan lambat itu berarti dekat dengan kegagalan Ada kalanya berjalan lebih lambat membuat saya dapat melihat hal-hal yang terlewat ketika saya berlari Ada kalanya berjalan lebih lambat membuat saya jauh menikmati proses yang ada dan lebih ...

Imperfection

Seseorang tidak akan dapat menerima kekuranganmu tanpa sebuah kasih yang cukup Bisa memang, tapi mungkin hanya sementara Karena semuanya sepertinya hanyalah ilusi sesaat Tapi, kala kita berada di persimpangan Mungkin dengan tangis ketakutan yang entah harus kemana Bimbang mencekam seolah kita hanya akan tersasar Menyenangkan untuk menemukan sosok yang mengerti arahnya Arah kemana kita harus berjalan Tapi tak sampai disitu, ia bersegera mengantar kita sampai tujuan Tentunya cerita ini memaniskan Kala dua manusia Ia pertemukan untuk saling menolong Bukan hanya ketika yang satu bisa, tapi juga karna ketidakbisaannya Yang segera melengkapi ketidaksempurnaan pribadi kedua Semoga saja kasih itu tidak lenyap Kupikir memang tak akan Asalkan landasannya berawal dari kasih Sang Pencipta Yang tanpa batas dan tanpa akhir

Grateful

Kita kadang lupa bahwa segala sesuatu yang terlalu cepat sebenarnya tidak selamanya menyenangkan Ada banyak hal yang terlewati dan tidak dapat dipelajari Banyak dari arti kehidupan justru berada dalam proses, bukan hanya hasil Kala kita memandang dan setia dalam proses, sepertinya hasil bukanlah lagi sesuatu yang mencengangkan Aku bersyukur kalau beberapa waktu ini mulai mengerti hal baru Hal-hal yang menuntun aku menikmati apa yang harus dilewati Meski karna itu semuanya terasa jadi jauh lebih lambat Tapi apa yang jauh lebih menyenangkan dibandingkan mengerti apa yang dikerjakan? Dibandingkan memahami peran dan memiliki kesempatan menjadi teladan dalam segala hal? Aku bersukacita karena selalu dalam kelemahanku kuasaNya sempurna menyertai Hari demi hari aku dituntunnya Jatuh, bangkit lagi, jatuh lagi dan bangkit lagi, karena kuat kasihNya Ya, kesanggupanku ialah pekerjaan Allah Sebab siapakah aku ini hingga dijadikan biji mataNya? Semoga kasihNya yang melimpah di dalam h...