Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

"Why?"

Aku lebih suka menceritakan setiap ceritaku padaMu Sbab ketika aku bercerita denganMu, aku selalu mendapatkan ketenangan Jiwaku tenang dalam hadiratMu, hatiku teduh tiap kali menikmati firmanMu Adakah seorang yang dapat menggantikanMu? Seungguhhnya tak ada Aku seumpama sebuah buah yang telah busuk Mungkin terlihat indah, terlihat menarik, bahkan terlihat matang Sampai ketika kulitku dikelupas, orang-orang baru melihat betapa busuknya aku Mereka mungkin akan pergi menjauh, tapi Engkau tidak Engkau menerima aku apa adanya Bahkan dalam kebusukanku, engkau sanggup menjadikanku jauh lebih berarti Semua yang kukira telah selesai dan berakhir, Engkau nyatakan baru dimulai Kemudian aku jatuh lagi, aku terperangkap dalam kebodohan diri yang semakin menjadi Dengan lembut tanganMu menyapaku, dan aku hanya bisa menangis di hadapanMu Saat itu juga aku berlari menjauh dariMu Aku merasa tidak layak, aku merasa tidak layak berada di dekatMu Tapi di waktu itu juga Kau m...

Start from us

"Buah jatuh ga jauh dari pohonnya" Peribahasa yang satu ini memang sebuah peribahasa yang sepanjang abad selalu digema-gemakan.. Dan tak bisa dipungkiri, apa yang coba disampaikan peribahasa ini memang tepat, meski ga selamanya benar Di waktu-waktu ini gue semakin belajar banyak hal. Udah semester 6 dalam studi gue S1, gue makin disadarkan secara paksa kalo gue udah bertambah tua Itu brarti gue harus belajar untuk dewasa dan belajar mengurus diri gue sendiri juga dengan baik. Sampai panjangnya pemikiran gue, gue mulai kepikiran tentang pasangan hidup ke depan. Ga dipungkiri bahwa bagian ini juga jadi bagian penting yang sangat perlu untuk dipikirin. Gimanapun juga, untuk seseorang yang nantinya akan ada di samping kita selama-lamanya (gue ga akan pernah mau cerai atau nikah dua kali) itu brarti kita harus pikirin secara serius. Well, paling ga kalo bukan mikirin untuk kita dlu, tapi penting buat mikirin siapa partner kita untuk bimbing anak-anak kita nanti...

Bidadari Kecil Penuh Luka

Hari ini tepatnya siang tadi, tiba-tiba kepikiran lagi hal baru. Awalnya gara-gara ngeliat dua anak kecil di angkot. Mereka kakak beradik, dua-duanya gendut dan lucu banget. Tapi gue ga bisa berhenti mengasihani mereka, they’re look so healthy, but it isn’t. Sepanjang perjalanan di angkot, mereka makan mie instan dengan saos yang super super banyak, dan genggam es teh manis di tangannya, yang sama sekali ga tau kualitasnya seperti apa. Well, makanan instan kayanya di waktu-waktu ini emang booming banget. Makanan yang tadinya cuma sekedar pelengkap, seakan-akan jadi menu utama bagi beberapa orang. Padahal, mie instan sangat tidak baik bagi kesehatan, terlebih lagi buat anak kecil seperti mereka. Sepanjang di angkot, gue ga bisa berhenti bersedih ngeliat mereka sangat menikmati mie instan dengan saos super banyak mereka, ditambah es teh, yang gue ga tau itu teh udah diseduh dari berapa jam yang lalu (teh itu ga boleh lama dibiarin setelah dari diseduh, itu pun ga sehat) dan ditambah den...

God's Answer

Aku hampir menyerah, kala semua yang diimpikan rasanya tak ada yang tergapai Lalu dalam cemasku, aku mulai mempertanyakan kemampuanNya dalam menjawab doaku Terasa sulit berserah dan menanti, ketika semua kenyataan bertolak belakang dari apa yang menjadi harapan Sampai akhirnya semua terlihat dan terasa jawabnya Aku bersyukur masih diberikan keteguhan hati Bahkan dalam tanyaku, Ia setia menjawab Meski kadang terasa lambat dalam pandanganku Tapi itulah waktu yang tepat bagiNya, dan akhirnya juga bagiku Sampai aku bisa lagi merasakan indahnya tersenyum Menikmati sukacita yang tiada habis-habisnya Penantianku di dalamnya sungguh tidak pernah sia-sia Karna Dia slalu mengerti apa yang menjadi kebutuhanku Lebih daripada aku Bahkan ketika aku tidak dapat membedakan apa yang menjadi keinginan atau kebutuhanku Ia sanggup membedakannya, dan memenuhi tiap kebutuhanku

Long Life Journey with You

Tak pernah terbayangkan jika aku hidup tanpa kasihNya Sebab sudah terlalu banyak aku gagal di mata manusia Hanyalah kasihNya semata yang membuat aku mampu untuk bertahan Dari yang tidak mampu, diberiNya anugerah hingga mampu Kalau aku melihat lagi perjalanan kebelakang Terlalu banyak persimpangan yang telah dilewati Tapi aku bersyukur, petunjuk yang diberikanNya selalu jelas Aku tidak lagi perlu kehilangan arah, karna bimbinganNya pun nyata Kalau saja aku mengandalkan manusia, Aku  mungkin lebih memilih lari saja Sebab yang tadinya mudah jadi terasa begitu sulit Hingga akhirnya aku tak lagi tertarik Tapi kasihNya memampukan ku memancarkan kembali Sebuah sinar cerah dari dalam diri Iya, aku kini berani untuk berjalan dan berlari Karna aku tahu langkahku dipimpinNya dan aku akan tegak mengarahkan diri menuju tujuan yang Ia berikan bagiku Aku mungkin sempat lelah mencari Terlalu lama melihat ke arah belakang Sampai tidak sadar bahwa didepan masih banyak yang dapat ...