Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Mencintai Hingga Terluka

Aku tak pernah tahu jalan cerita yang Tuhan inginkan untuk kehidupanku Jalannya seolah terlalu berliku, bahkan liku itu terlalu tajam Membuat aku sering terjatuh dan rasanya terlalu pahit menelan luka-luka yang ada Aku tidak tahu, bahkan aku merasa tidak ada kasih yang tanpa syarat Dunia ini mengajarkan soal kebencian, tidak adanya penerimaan diri, dendam, iri hati, dan banyak kekejian lainnya Sampai aku terlalu hancur dibuatnya Disayangi ketika benar, dan dibenci ketika salah Aku muak dengan semua sikap manusia penjilat, yang berkata penuh kasih tapi terus menuntut Ketika aku di atas, mereka semua memandang dan merayu penuh kasih Tapi ketika aku di bawah, mereka hanya melihat bahkan tanpa rasa iba dan berlalu begitu saja Aku benci semua hal di dunia ini Kemunafikan dan keegoisan di dalamnya!!! Tuhan, bantu aku merasakan kembali adanya kasih melalui diriMu Dunia ini terlalu semu, terlalu menyakitkan dan terlalu mengecewakan Aku hanya bisa berharap dan mem...

Christmas in this time

Natal kali ini berbeda dengan Natal biasanya Jika dulu aku menyambut dengan penuh syukur dan sukacita, mungkin tidak itu yang kurasa kali ini.. Ada banyak keraguan dan ketakutan datang di waktu- waktu ini. Yang bukan hanya membuat ragu, tapi mungkin juga kecewa. Entahlah, sulit rasanya bersyukur di momen kali ini. Seakan tidak ada yang patut disyukuri. Meski sebenarnya sangat banyak hal yang dianugerahkan.. Rasanya lelah, begitu ingin menyerah. Aku baru sadar, bahwa kasih dan imanku masih begitu kecil. Allah begitu baik, mau memberikan AnakNya yang tunggal datang ke dunia.. Tapi aku, malah mencari kasih yang lain Kasih semu yang malah menambah kejemuan di waktu waktu ini Beruntung aku diingatkan hari ini akan kasih terbesar Kasih yang tanpa kejemuan, kasih yang rela berkorban dan menyegarkan di masa lelah ini Aku berharap sukacita dan damai itu bisa kembali ada Sehingga aku bisa terus bertahan menghadapi smuanya yang terasa semakin sulit Karena tak mudah menjaga kesetia...

One-One vs Three-One (One) in One

Mungkin selama ini hanya sebagian yang paham Dan rasanya memang hanya sebagian juga yang dianugerahkan pemahaman Meski sama sama mendengar, kenyataannya tak semua mengerti Ataupun sama sama melangkah, tapi realitanya menuju akhir yang berbeda Aku makin tidak mengerti alur cerita yang dibuat Aku hanya pemain.. Iya, harusnya aku tak perlu menuntut Semua terserah kepada pembuat cerita Hanya saja, apakah tidak wajar jika akhirnya aku bertanya? Mempertanyakan apa yang menjadi keraguan selama ini Karena nyatanya apa yang ada dalam pandanganku seolah-olah salah Semua yang aku rasa benar jadi semakin terasa salah Bahkan rasanya tiada satupun yang mendukung Lalu aku merenggut, waktu perasaan dan logika beraduk Kenapa harus seekstrim ini dibentuk diriku? Logika yang tak pernah mau kalah, dipaksa membantai perasaan yang lemah nan manja Sampai akhirnya tercapai titik tengah Iya, kembali lagi dalam jawaban doa Aku bersyukur mendapati diriku tak seorang diri Masih ada yang terus...

Refresh Button

"Bila hati terasa berat Tak seorang pun mengerti bebanku Kutanya Yesus apa yang harus kubuat Dia berfirman mari datanglah Dia selalu pedulikan aku Ku datang Yesus Dia pikul Sgala bebanku Sujud di altarNya Kubawa hidupku Kutrima anugrahNya Dia ampuniku dan bebaskanku Dia ubah hidupku Baharui hatiku Sesuatu terjadi Saat datang di altarNya" Aku jatuh lagi , bangkit lagi dan tanpa sadar jatuh lagi.. Tapi dalam kejatuhanku, Kau mengajarku banyak hal Iya.. Hidup ini bukan hanya tentang diriku.. Tapi juga tentangMu dan orang di sekitarku.. Bantu aku bangkit, dan kembalikan kasih yang pudar itu. Supaya terangMu boleh kembali bercahaya dalamku...

Part of the stories

Aku tidak tahu apa masih ada orang yang bisa berjuang begitu rupa demi sesuatu yang diinginkannya Apa mungkin masih ada pribadi yang meyakini dalam hati kecilnya bahwa dalam doa smua bisa terjawab Skalipun mungkin semuanya terlihat begitu mustahil Bahkan mungkin akan membuatnya harus bekerja ekstra Entahlah.. Aku merasa ada yang ditutupi Dalam alasan perlu berhikmat Aku rasa sedang berhenti berjuang Bukankah anugerah juga patut diperjuangkan? Tidakkah bisa kembali sampaikan harapan kecil pada Tuhan Yang memberikan anugerah ini? Atau harus terlalu mudah menyerah? Hanya karna hal yang tidak esensi Bukankah ketaatan adalah yang utama? Lalu mengapa yang bukan esensi itu dijadikan alasan? Atau sebenarnya ada hati yang takut Atau mungkin merasa apa yang diperjuangkan tidaklah terlalu penting dan dapat digantikan ... "A real man doesn’t quit on what’s important to him. If he doesn’t fight for you, he doesn’t see a future with you"