INI BARU MAHASISWA

-
Yahh hari kesekian gue kuliah, menjadi seorang mahasiswa dan seminggu ini menjalani UTS, gue masih aja tetep bingung kenapa gue masih dibilang mahasiswa baru.
Kesekian harinya gue menjalani rutinitas seorang mahasiswa yang dikejar-kejar sama deadline tugas yang amat menumpuk, gue juga bingung kenapa gue masih dianggep belum layak untuk ikut wisuda.

Gue ini masih awal banget jadi yang namanya mahasiswa. Gue masih amat sangat terbiasa dengan lingkungan anak-anak SMA yang kerjaannya masih main-main dan masih manja sama guru. Gue pikir gue ini udah dewasa, ternyata mungkin bener kata orang-orang kalo gue ini sebenernya masih bocah.

Iya, itu emang bener, gue masih lengkap dengan sikap manja gue, masih suka sedih kalo nilai gue jelek.. *itu wajar kali
yah pokoknya gue masih suka ngeluh dan ga tahan banting. So, kalo gue harus dibandingin sama apa yang namanya plastik, gue mungkin masih kalah.

Jujur gue malu sama sikap gue ini, yang masih kekanak-kanakan, stress ngadepin UTS, benci dan rasanya pengen bakar dosen kalo lagi ruwet sama tugas, dan yang terutama pengen gantungin dosen di tiang listrik dengan tegangan tinggi kalo doi ga pernah masuk, dateng-dateng ngasih tugas dan bersikap it will be okhay kalo kita UTS.

It so hurt harus nahan amarah cuma karena demi apa yang namanya nilai. Dan inilah titik kesalahan pemikiran gue. Harusnya sebagai mahasiswa yang sebenernya, gue harus berani nanggung semuanya.. Yah, gue harus berani nanggung resiko buat ngerjain tugas yang seabrek-abrek, harus siap untuk ngelakuin apa yang dimauin dosen, siap UTS walaupun harus bersusah payah nyari materi.

Kenapa harus gitu.?
Karena sebenernya itu semua adalah semacem latihan pembentukan karakter gue. Untuk jadi seseorang yang memiliki kedudukan nantinya, gue pasti mengalami lebih banyak lagi deadline yang mungkin bisa jadi dibilang ga berperikemanusiaan. Nah karena itulah mahasiswa dididik dan dilatih menghadapi semuanya dari sejak duduk di kursi perguruan tinggi.

Setiap kesuksesan, emang ada harga yang harus dibayar, dan gue siap buat ngejalanin semuanya. Gue percaya usaha gue juga ga bakalan sia-sia. Tuhan pasti melihat kesungguhan dan ketulusan gue untuk membahagiakan orang tua gue. wish me luck. :)



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dia, Diubahkan, dan Hidup Bagi Dia

-
Tuhan, layakkah aku hingga Kau memilihku? Dulu akupun seteruMu, angkuh dan tercela Hingga Kau bri hidup Di dalam anugerahMu, Kau memanggil diriku Oh Tuhan hidupku milikMu kini Kumau memb'ri yang terbaik bagiMu Kau kenal segnap jiwaku Kau ubah hasrat hatiku Baharu hidupku 'tuk menuju RencanaMu yang mulia Kumau mengenal diriMu diubah oleh kuasaMu biar hidupku menyatakan besar kasihMu bagi dunia milikMu Ini salah satu lagu yang lagi amat sangat dinikmati dalam waktu-waktu ini A simple lyric with a strong meanings! Love it!
Baca selengkapnya

Kau terlebih rindu

-
Bagaimana hatiku tak bergetar Melihat karyaMu yang begitu agung KasihMu yang begitu nyata Sementara aku.. apa yang bisa kulakukan untukMu Bahkan seluruh nafas kehidupanku pun tak dapat menggantikan karyaMu yang begitu agung MemandangMu membuatku hidup Sbab tanpa Engkau hidup ini jadi begitu sia-sia Lalu bagaimana mereka juga dapat mengerti? Bagaimana mereka dapat merasakan KasihMu yang begitu indah? Jika tak ada yang memberitakannya.. Jika kami menganggap ada hal yang jauh lebih penting selain memberitakan kasihMu Jangan biarkan kami buta Jangan biarkan kami tidak peduli dengan kebutuhan orang lain Yang kami tahu adalah keselamatan hanya datang dari Mu Dan diam berarti membiarkan mereka tersesat “Bagaimana tidak Tuhan kan sayang pada Indonesia bangsa yang besar.. Jutaan jiwa-jiwa di negeri ini yang menantikan keselamatan dari padaMu.. Kau terlebih rindu.. Kau terlebih rindu.. Kau terlebih rindu. Kau terlebih rindu.. Untuk tegakkan kebenaranMu, bagi bangsaku.. Diatas I...
Baca selengkapnya

To be Yours

-
Kala tuturku bercela, kerendahan hatiku berkurang, ampunilah.. Kala aku jadi malas untuk mendengar, merasa telah banyak tahu, ampunilah.. Kala kasihku mulai berkurang meski aku mengaku aku pengikutMU, ampunilah.. Kala aku menganggap diriku jauh lebih baik dari orang lain, ampunilah.. Kala apa yang Kau mau tak lagi jadi mauku, ampunilah.. Kala aku iri hati terhadap apa yang orang lain miliki, ampunilah.. Kala aku menginginkan diriku disanjung lebih dariMu, ampunilah.. Kala setiap hal yang kulakukan jauh dari kehendakMu, ampunilah.. Karna aku tahu betapa rentannya aku gagal.. Gagal memahami maksudMu Gagal taat secara penuh Gagal mengerti apa yang Engkau mau Aku sungguh mengasihiMu ya Tuhan, cinta akan rumahMu menghanguskanku Membuatku senantiasa tiap harinya merindukanMu Ampunilah aku kala aku mulai bosan mengikutiMu Sesungguhnya tak ada alasan untuk mundur Tiap hari semakin aku jatuh cinta padaMu Terlalu besar kasihMu, yang menjadi alasan aku mau berjuang Kiranya aku t...
Baca selengkapnya