Postingan

Dipisahkan

Ada yang sengaja dipisahkan, Untuk membuat kita tidak melekat pada yang salah. Karena jika tidak dipisah, Kita sering lupa bagaimana yang seharusnya benar. Sebab apa yang sering kita lakukan, bahkan jika salah menjadi terasa benar. Diam-diam kita menjadi serupa, Walau pikiran kita masih ingat apa yang benar. Meski dirundung gelisah, Kita tak lagi tahu bagaimana caranya berubah. Karena itu, syukur kepada Pencipta Untuk keterpisahan yang membawa pada kebenaran

Hidupku

Kenapa ya aku marah? Kenapa aku tersinggung saat orang lain tidak suka padaku? Padahal, aku hidup bukan semata-mata untuk menyenangkan orang lain. Orang tidak suka kepadaku, Bukan jadi masalah. Aku boleh sedih, Tapi tak boleh kehilangan diriku. Kadang, itu hanya karena kami berbeda. Tak semestinya aku merubah prinsipku, Hanya untuk orang lain approve kalo aku baik. Karena jika begitu, Kebaikanku sangatlah subjektif. Aku bukan lagi bersandar pada apa kata Tuhan, Tapi apa kata orang lain. Dan artinya, hidupku bukan lagi hidupku. Tapi hidup orang lain. Kurasa, betapa menyakitkannya seseorang, Ketika tiap hari ia hidup dalam tubuhnya, namun bernapas, bekerja, makan, dan berpikir hanya demi menyenangkan orang lain.

Hujatan

Aku pernah dalam rasa terusik Marah tapi kusimpan dalam hati Rasanya begitu kesal, Mendengar gumaman mereka yang tak tahu tapi sok tahu Berapa kali terus ada dalam emosi ini Rasanya tak nyaman Ingin melawan, tapi tak ingin jadi sama seperti mereka Yang dengan mudah menghujat hidup orang lain Mungkin ini yang ingin ku kata Meski selama ini tak terucap Tahu apa kamu tentang hidupku? Apa yang telah kulalui dan kulewati? Saat kakiku berdarah dan harus tetap melangkah Apakah kamu ada disana? Tapi selesai larut dalam marah, Hati ini makin tak tenang... Mulai berpikir kembali Mengapa aku jadi sama? Memaki walau dalam hati Kemudian aku terperanjat, Suatu pemahaman menyadarkanku... Mengapa tak ikhlas aku ketika diajari? Mengapa rasanya tak nyaman dianggap tak baik? Apa karna selama ini merasa diri sempurna? Sehingga yang diingini hanyalah pujian Rasanya jadi benci dengar komentar Rasanya diri ini sudah cukup baik... Aku tertegun, merenung, mengingat lagi... ...

Temukan

Kita punya banyak alasan untuk berhenti bicara Ada kalanya itu karna lelah terlalu lama tak didengar Merasa tak guna bicara Kita punya banyak alasan untuk berhenti optimis Ada kalanya semua mengecewakan Dan hanya manis di awal Kita punya banyak alasan untuk memandang buruk orang lain Karna pernah dihina dan dicaci Sehingga kehilangan semangat Kita punya banyak alasan untuk merasa sendiri Karna ditinggal Tanpa sebuah kata dan kesempatan Kita punya banyak alasan untuk menjadi pahit Karna hidup bisa begitu baik pada orang lain Tapi tidak dengan kita Kita punya banyak alasan untuk tinggal dalam alasan negatif itu Karna memang kita merasakannya Tapi... Kita juga punya alasan untuk menolak alasan-alasan itu lebih lama singgah dalam diri kita Karna kitalah yang dapat mengubah alasan alasan itu menjadi sebuah semangat Tolong, untuk jangan berhenti Sesungguhnya, kamu hanya perlu menemukan satu alasan untuk bergerak melawan alasan-alasan i...

Bertahan

Tentu tidak mudah Untuk berpijak dalam dua sisi Satu, ingin banyak bercerita dan menolong Namun, kedua kaki harus bertahan menguasai Berat rasanya dan melelahkan Mungkin itu mengapa si Bijak menolak Dan memberi saran Jangan berpijak pada dua sisi Karna memang itu membuat kita harus begitu lentur Dan ditarik adalah sesuatu yang menyakitkan Tapi, bagaimanapun juga.. Suatu saat bisa saja semua itu putus Mungkin, saat ia tidak bisa lagi lentur dan elastis Ketika satu memilih kiri, dan satu memilih kanan Semua itu, entah kapan Tapi pasti..

Kosong

Kosong Mungkin itu adalah satu kata tanpa penjelasan Berbagai rasa yang sebenarnya nihil Ia stagnan Tapi mematikan Menjerat perlahan Sampai kita kehilangan rasa Jika ingin terisi, Bersiaplah tercampur Karna baik atau buruk Tetap saja itu lebih berarti Dan itulah yang membuat kita Bergerak dan tetap hidup

Luka Melukai

Tidak selamanya kita bisa jadi yang terbaik Ada hal yang kita bisa, dan orang lain ga bisa Tapi pasti ada juga hal yang kita ga bisa, tapi orang lain bisa Smuanya cuma soal perbedaan Manusia itu unik Punya kekuatannya masing masing Punya kelemahannya masing masing Tapi entah mengapa dan sejak kapan Kita jadi sama sama ingin jadi yang terbaik dan lebih baik dari yang lain Sampai kadang tanpa sadar kita jadi menyakiti orang lain Semua karna kita mau tampil hebat Padahal waktu kita hancur, yang menyelamatkan kita bukan prestasi kita Tapi orang di sekitar kita Padahal waktu kita melukai orang lain Kita juga pernah sedih saat dilukai orang lain Tanpa sadar, kita terbiasa melukai Pikir kita, bukannya semua orang melakukan yang sama? Kenapa kita harus mikirin sementara orang lain juga ga mikirin kita? Lalu kita mulai berpindah kata Bilang bahwa kan kita juga pernah di posisi itu Dan baik baik saja kok Masa dia gitu aja ga bisa? Padahal da...